Untuk membantu mencegah atau mengurangi tingkat kelajuan pemanasan global, menambah ruang terbuka hijau dengan membuat taman diatas atap rumah,
gedung bertingkat, hotel maupun perkantoran adalah salah satu cara yang
efektif. Meski kondisi dikawasan perkotaan sebagian besar diisi oleh
gedung bertingkat, para desainer (arsitek, maupun arsitek landscape) harus menciptakan ruang terbuka hijau untuk menambah tanaman yang telah diambil alih ketika gedung tersebut dibangun.
Dengan membuat taman diatas atap, gedung-gedung bertingkat tetap bisa memiliki ruang terbuka hijau, karena ada efisiensi ruang. Taman diatas atap (roof garden)
merupakan sebagai salah satu alternatif penghijauan untuk meningkatkan
kualitas kesehatan lingkungan dikota besar. Saat ini, baru beberapa
hotel berbintang di Jakarta Pusat yang memiliki taman diatas atap (roof
garden).
Pembuatan taman diatas atap (roof
garden) memang tidak murah dan membutuhkan struktur dan konstruksi atap
yang spesifik. Bahkan untuk hasil yang optimal, konstruksi atap untuk
taman didesain sejak awal, sebelum gedung itu dibangun. Namun investasi
ini bisa kembali dalam beberapa tahun kemudian, karena biaya untuk
listrik pendingin udara berkurang, serta nilai ekonomis bangunan
bertambah.
Sebuah rumah sakit swasta di Singapura
berhasil menurunkan konsumsi listrik sampai 50 persen, setelah membuat
taman diatas atap (roof garden). Meskipun taman atap itu hanya berupa
tanaman tomat, yang diletakkan di dalam pot menutupi seluruh atap.
Keuntungan lain, rumah sakit itu tidak perlu membeli tomat lagi.
Selain menambah keteduhan, taman diatas atap (roof garden)
juga bisa dimanfaatkan untuk menyerap gas-gas beracun. Misalnya bambu
atau palem dapat menyerap gas formalin dan bensin. Sedangkan tanaman
bakung, selain menyerap gas formalin dan bensin, juga menyerap alkohol
dan aseton yang dihasilkan cat dan sebagainya. Tanaman rambat juga
berfungsi untuk menyerap gas asetat, amonia, dan gas lainnya. Karena
fungsi ini, tanaman rambat banyak dipakai untuk taman diatas atap (roof
garden) di luar negeri seperti Singapura dan Jepang.
Cara Membangun Taman Diatas Atap
Sebelum membuat taman di atas gedung,
pertimbangkan dulu konstruksi atap bangunan. Apakah memang didesain
untuk mendukung beban media tanam berupa tanah dan pepohonan yang akan
ditanam di atasnya atau tidak. Pasalnya, taman diatas atap (roof garden)
harus didukung struktur dan konstruksi atap yang kuat.
Keberadaan taman diatas atap (roof
garden) akan menimbulkan bertambahnya beban. Timbunan tanah dan tanaman
akan menambah beban mati, beban angin, dan tambahan beban air pada atap
bangunan. Gedung tersebut harus memiliki sistem drainase yang berfungsi
baik.
Jika jenis tanaman perdu yang akan
ditanam, dia memperhitungkan beban atap akan bertambah sekitar 650
Kg/m2. Ditambah lagi untuk beban hidup sesuai aktivitas pada taman atap
itu. Misalnya, 400 Kg/m2 untuk olahraga, 500 Kg/m2 untuk pesta dan
dansa, serta 250 Kg/m2 untuk restoran.
Untuk menanam pohon berukuran besar,
pelat lantai lokasi harus didukung kolom struktural agar pelat beton
tidak runtuh. Selain itu, perlu dibuat dinding penahan tanah karena
pohon memerlukan ketebalan tanah yang cukup, atau membuat lubang pada
atap bangunan, di bawah pohon. Selengkapnya : http://architectaria.com/membangun-taman-diatas-atap-roof-garden.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar