Kamis, 12 Desember 2013

TUGAS TINGKAT IV PT KNOWN-YOU SEED WONOSOBO INDONESIA



1.    Komoditas perusahaan tempat P.I 

► Pada PT. Known You Seed Indonesia, memiliki bebrapa 
     farm, yaitu
     Farm Wonosobo : komoditas yang di tanam adalah 
                                      timun, kaacang panjang, dan tomat.
     Farm Banjarnegara : komoditas yang di tanam adalah 
                                           melon, kacang panjang



2.    Penanganan QC perusahaan tempat P.I
► Penangan QC di PT. Known You Seed Indonesia adalah
     dengan mengadakan:
                a.    Pengambilan sampel
                b.    Pengujian Kadar Air
                c.    Pengujian kemurnian benih
                d.    Pengujian daya kecambah


3.    Penanganan limbah tempat P.I 

  Penanganan limbah di PT. Known You Seed Indonesia 
      untuk limbah padat seperti, sisa kemasan pestisida dan 
      obat-obatan beserta bahan-bahan lainnya di kumpulkan
      di tempat pembakaran kemudian di proses langsung 
      (di bakar). Untuk limbah cair : pencucian peralatan 
      produksi dan pencucian benih di alirkan ke tempat 
      pembuangan.



4.    HRD dan standar pegawai perusahaan tempat P.I
Standar pegawai di PT. Known You Seed Indonesia,
     untuk tingkat pendidikan meliputi berbagai disiplin 
     ilmu seperti, pertanian, ekonomi, psikolog,dll. 
     Untuk karyawan, pendidikan minimal adalah SMA/SMK.



5.    Produk hasil olahan dan sasaran pemakai local/ekspor/impor perusahaan tempat P.I
Produk hasil olahan berupa benih dalam kemasan yang 
     siap disemai. Sasaran pemakai lokal adalah petani, 
     perusahaan, dan perseorangan, sedangkan sasaran 
     pemakai ekspor adalah penduduk Taiwan.



6.    System pemasaran produk/jasa tempat P.I
          a.    Strategi produk
         Jenis produk yang akan dijual disuatu pasar berdasarkan 
         informasi dari teknisi marketing didaerah tersebut.

         b.    Strategi harga
         Membuat harga standar yang tidak memberatkan toko 
         dan petani.  


         c.    Strategi promo
         Promosi dilakukan melalui trial oleh teknisi marketing
         dipetani, beberapa cara antara lain iklan, spanduk, 
         kalender, PPL, dan lain-lain.

        d.    Strategi distribusi
        Distribusi dilakukan melalui toko pertanian ke petani.
        Untuk perantara perusahaan dan toko, 
        perusahaan menggunakan biro.

Rabu, 15 Mei 2013

Kultur Jaringan Tanaman Tebu



        Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting yang bernilai ekonomi tinggi, dipakai sebagai bahan baku utama penghasil gula pasir. Pemerintah telah mencanangkan swasembada gula pada tahun 2014. Untuk mencapai sasaran swasembada, salah satu faktor penting adalah perluasan areal. Yang dimaksud dengan kultur jaringan adalah kegiatan laboratories untuk menumbuhkan tanaman pada media agar-agar yang pada periode selanjutnya akan menjadi individu baru yang dapat ditanam di lapang.
 

a. Tahapan kegiatan kultur jaringan
    1. Pembuatan media
        Media tanam yang dibuat adalah media MS I dan MS II. Perbedaan utama antara MS I 
        dan II adalah :
        MS I  → Sucrosa; 2,4 D; digunakan untuk media pembentukan kallus; ± 15 cc.
        MS II → Gula pasir; IAA; digunakan untuk media differensiasi planlets; ± 25 cc.
   2. Pengambilan pucukan
       Dari pucukan, ruas paling bawah yang diambil.
 Gambar 10. Pucukan
   3.Pengelupasan pucukan
      Pengelupasan pucukan bertujuan untuk mempermudah pengambilan dan pemotongan 
      ekplant. ± 20 cm dari ruas terakhir.
Gambar 11. Pengelupasan pucukan
  
  4.Pemotongan ekplant
     Pucuk tebu yang berumur 5 bulan dipotong-potong diatas titik tumbuhnya dengan ukuran 
     0,5 cm. 

Gambar 12. Pemotongan ekplant 
  5. Penanaman pucukan (ekplant)
      Penanaman pucuk tebu yang telah dipotong-potong ke dalam media MS I. Hal ini 
      dimaksudkan untuk mendapatkan kallus. Kallus adalah sel yang tumbuh dari irisan pucuk 
      (ekplant). Kallus yang didapat merupakan bahan tanam pada tahap defferensiasi. Waktu 
      untuk menumbuhkan kallus berkisar 1,5 – 2 bulan.
Gambar 13. Kallus
   6. Penanaman kallus (differensiasi)
      Tujuannya adalah untuk mendapatkan individu tanaman dari hasil penanaman kallus. Kallus 
      yang didapat dikeluarkan dari tabung MS I dan dipilih yang baik dan segar kemudian 
      dipotong kecil-kecil selanjutnya ditanam pada media MS II. Pada media ini akan diperoleh 
      individu – 2 tanaman lengkapa dengan akarnya. Waktu yang diperlukan pada MS II berkisar
      3 – 4 bulan.
 
                    (a) split planlets umur 1 bulan dan         (b) plantlets umur 3 bulan               
                                                    Gambar 14. Differensiasi 
   7. Aklimatisasi I
      Yang dimaksud aklimatisasi ialah penanaman individu tanaman yang diperoleh dari MS II 
      ke media tanah (pasir : tanah : BO = 1 : 1 : 1) yang sudah disterilkan dan ditempatkan di  
      green house. Tujuan dari aklimatisasi adalah untuk mengadaptasikan tanaman dari 
      lingkungan steril ke lingkungan alam bebas. Waktu untuk mengadaptasikan tanaman 
      berkisar 1 – 2 bulan. Sebelum diaklimatisasi tanaman dari MS II dipotong daun dan akar, 
      direndam dalam larutan yetin (antiseptik). Setelah ditanam, kemudian disiram dan ditutup, 
       setelah 5 hari tutup dibuka. Perawatan di bedengan antara lain :
      -  Penyiraman → sesuai dengan kondisi tanah setiap harinya.
      -  Pemupukan I → Za dengan dosis 1 sdm untuk 1 gembor
        (2 bedengan) pada umur 7 hst.
     -  Pendangiran → umur 14 hst.
     -  Pemupukan II → Za dengan dosis 2 sdm untuk 1 gembor
        (2 bedengan) pada umur 14 hst.
     -  Pupuk daun  → 15 cc / 1 l air. Pada umur 21 hst.

Gambar 15. Aklimatisasi
           
   8. Penanaman di polibag (aklimatisasi II )
       Dimaksudkan untuk memisahkan masing-masing individu tanaman ke polibag yang telah 
       diisi dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk organik, waktu untuk 
       menumbuhkan tanaman sampai dengan siap ditanam di kebun berkisar 2 – 3 bulan.
      1 leng (8m) diperlukan 27 polibag dengan jarak tanam 30 cm.
      1 Ha = 950 leng
       Maka 1 Ha diperlukan 27 x 950 = 25.650 polibag

Gambar 16. Penanaman polibag di kebun
  
b.  Manfaat kultur jaringan
     Dengan berhasilnya teknik kultur jaringan tebu dan diterapkan dalam praktek maka beberapa keuntungan yang diperoleh antara lain :
·        Tumbuhan yang dihasilkan secara genetik adalah sama dengan induknya.
·        Dapat menghasilkan keturunan dalam jumlah yang lebih banyak
1 pucuk → 10 potong ekplant
1 potong → 15 tabung; jika disubkultur dapat menjadi 40 tabung 
1 tabung plantletss → displit bisa menjadi 7 tabung plantletss baru
Maka 1 pucukan dapat menjadi
40 x 7 x 10 = 2800 tabung;
Kontaminasi 10% = maka 2800 – 280 = 2580 tabung; 1 tabung berisi 2 – 3 tanaman.
·        Memuliakan kemampuan produksi bibit yang mengalami tekanan penyakit sistemik.
·        Cepat dari sumber yang terbatas.
·        Bibit yang dihasilkan sehat dan bebas dari penyakit.
·        Dapat dilakukan setiap saat, tidak tergantung musim.
·        Dapat menyediakan bibit dalam lahan yang terbatas
http://mico0355.webs.com/apps/blog/show/14466074-kultur-jaringan-tanaman-tebu

Rabu, 13 Maret 2013

Memanen Buah Kakao


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Swt, atas segala rahmat dan karunia-Nya. Akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan uji kompetensi yang yang sedang saya pelajari. Dalam rangka membantu mencerdaskan kehidupan bangsa, makalah ini disiapkan dengan keyakinan dan upaya dapat memberikan pengetahuan bagi pembacanya.
Makalah ini di buat sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan pembacanya dalam mempelajari Teknik memanen tanaman perkebunan, khususnya pada tanaman cacao. Sehingga pembacanya dengan mudah dapat mempelajarinya tanpa harus mencari dari berbagai sumber.
 Dalam penulisan makalah ini, saya sebagai penulis menyadari bahwa masih jauh dari sempurna, maka saya dengan penuh kerendahan hati menerima saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya saya pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat di selesaikan, dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
           
                                                         Temanggung, Januari 2013 
                                                            
                                                                      Penulis
A.  Panen
Saat panen perlu disiapkan kotak-kotak untuk penumpukan kulit buah. Panen dilakukan terhadap buah yang masak, tetapi jangan terlalu masak (matang pisiologis). Potong tangkai buah dengan menyisishkan 1/3 bagian tangkai buah. Panen yang dilakukan sampai pangkal buah akan merusak bantalan bunga, sehingga pembentukan bunga dan jika hal ini dilakukan terus-menerus, maka produksi buah akan menurun.
Buah yang dipetik umur 5 sampai 6 bulan dari berbunga, ditandai dengan perobahan warna (dari hijau menjadi kuning atau oren pada alur buah) buah yang telah dipetik dimasukkan kedalam karung dan dikumpulkan dekat kotak. Pemetikan dilakukan pada pagi hari dan pemecahan kulit buah pada siang hari, pemecahan kulit buah dengan dipukul menggunakan batu hingga pecah.

Cara Panen
-  Perhatikan buah yang matang panen, seperti tanda yang disebut di atas
Lakukan pemotong tangkai buah dengan menggunakan gunting atau pisau
Jangan melakukan panen dengan memelitir buah
-  Buah yang dipanen tidak buah yang masak saja, tetapi juga dipanen buah yang rusak dipanen binatang (tupai dan tikus) dan buah terserang penyakit.

Tabel 2 : Kriteria Kematangan Buah
Perubahan Warna
Bagian kulit yang mengalami perubahan warna
Kelas Kematangan Buah
Kuning
Pada alur buah
C
Kuning
Pada alur buah dan punggung buah
B
Kuning
Pada seluruh permukaan buah
A
Kuning Tua
Pada seluruh permukaan kulit buah
A
Beberapa faktor penyebab mutu kakao beragam yang dihasilkan adalah minimnya sarana pengolahan, lemahnya pengawasan mutu, serta penerapan tekhnologi tahapan proses pengolahan biji kakao yang tidak berorientasi pada mutu.
Kriteria mutu biji kakao yang meliputi aspek fisik, cita rasa dan kebersihan serta aspek keragaman dan konsistensi sangat ditentukan oleh perlakuan pada setiap tahapan proses produksinya, tahapan proses pengolahan dan spesifikasi alat dan mesin yang digunakan menjasmin kepastian mutu harus didefenisikan secara jelas. Proses pengolahan buah kakao menentukan mutu produk mutu kakao, kriteria dalam ini terjadi pembentukan calaon cita rasa kakao dan pengurangan cita rasa yang tidak dikehendaki, misalnya rasa pahit dan sepat.
B.  Pengolahan hasil
a.  Pemeraman buah
  - Pemeraman buah bertujuan memperoleh keseragaman
   kematangan buah serta memudahkan pengeluaran biji dari
   buah kakao.
Buah dimasukkan kedalam keranjang rotan atau sejenisnya,
  disimpan ditempat yang dibersihkan dan beralaskan
  daun-daunan dan permukaan ditutup dengan daun-daunan.
Pemeraman dilakukan ditempat yang teduh, serta lama
   pemeramannya 5 sampai 7 hari dengan satu kali pengadukkan.

b.  Pemecahan buah
-  Pemecahan atau pembelahan buah kakao dimaksudkan untuk
   mendapat biji kakao, pemecahan buah kakao dilakukan dengan
   cara hati-hati, agar tidak melukai atau merusak biji kakao.
-  Pemecahan biji kakao dapat menggunakan pemukul kayu atau
   memukulkan buah satu dengan buah yang lainnya, harus
  dihindari kontak langsung biji kakao dengan benda-benda logam,
  karena dapat menyebabkan warna biji kakao menjadi kelabu.
Biji kakao dikeluarkan lalu dimasukkan dalam ember plastic atau
  wadah lainnya yang bersih, sedang empulur yang melekat pada
   biji dibuang.

C. Fermentasi
Fermentasi dimaksudkan untuk memudahkan melepas kulit lender dari permukaan kulit biji, dan menghasilkan biji dengan mutu dan aroma yang baik, selain itu menghasilkan biji yang tahan terhadap hama dan jamur. Selama penyimpanan dan menghasilkan biji dengan warna yang cerah dan bersih. Wadah dan alat permentasi yang dibutuhkan yaitu :
Ø Kotak permentasi terbuat dari papan yang tebal (2,5cm)
Ø Keranjang bambo
Ø Daun pisang
Ø Karung goni

D. Perendaman dan pencucian biji
Tujuan perendaman dan pencucian adalah untuk menghentikan proses fermentasi dan memperbaiki kenampakan biji, sebelum penyucian dilakukan, perendaman ± 3 jam untuk meningkatkan jumlah biji bulat dengan kenampakan menarik dan warna coklat cerah.
Penyucian dapat dilakukan secara manual (dengan menggunakan tangan atau menggunakan mesin pencuci). Pencucian yang terlalu bersih, sehingga selaput lendirnya hilang sama sekali, selain menyebabkan kehilangan berat juga membuat kulit biji menjadi rapuh dan mudah terkeluapas. Umumnya biji kakao yang dicuci jenis Edel, sedangkan jenis bulk tergantung pada permintaan pasar.
E.  Pengeringan biji
·     Tujuan pengeringan biji pada kakao  diantaranya adalah :
1.    Mengurangi kandungan air dalam biji kakao pada kadar air yang aman untuk penyimpanan (dari 55% sampai menjadi 6 atau 7%)
2.  Mengurangi rasa pahit dan sepat pada biji kakao
3.  Membentuk warna biji kakao menjadi warna coklat

·        Cara-cara pengeringan biji kakao ;
1. Hindari di atas tanah tanpa alas
2. Di atas tanah menggunakan alas jemur (plastic atau tikar)
3. Di atas lantai semen
4. Di atas para-para (paling baik) karena pengeringan lebih cepat
    penguapan terjadi dari atas dan bawah.
5. Tebal hamparan satu sampai dua lapis biji (3 s/d 5 cm)
6. Dibalik tiap 2 sampai 3 jam.
7. Lebar jemuran kakao kurang 2 meter, untuk kesempatan
    pembalikan.
8. Menyediakan penutup plastic (persiapan hujan)
9.Tidak mencampur biji dengan biji basah
10. Penjemuran diakri hingga kadar air 6 s/d 7,5 %
Suhu pengeringan sebaiknya antara 55° sampai 66°C dan waktu yang dibuthkan bila memakai mesin pengerig antara lain 20 sampai 25 jam, sedangkan bila dijemur waktu yang dibutuhakan ± 7 hari.

F. Sortasi biji
Sortasi biji kakao kering dimaksudkan untuk memisahkan anatar biji yang baik dengan biji yang cacat berupa biji yang pecah, kotoran atau benda asing lainya, seperti batu, kulit dan daun-daunan.
Srtasi dilakukan setelah 1 sampai 2 hari dikeringan agar kadar air seimbang, sehingga biji tidak terlalu rapu dan tidak mudah rusak, srtasi dilakukan dengan menggunkan ayakan dan dapat memisahkan biji kakao dengan kotoran.

G.  Pengegmasan dan penyimpanan biji
Biji kakao dikemas dengan baik dalam wadah yang bersih dan
   Kuat
Biji kakao tidak disimpan dalam satu tempat dengan produk
   pertanian lainnya yang berbau keras.
- Biji kakao jangan disimpan di atas para-para dapur, karena biji
   kakao dapat berbau asap.
Biji kakao disimpan dalam ruangan, dengan kelembaban 75%.
Antara lain dan wadah biji kakao diberi jarak ± 8 cm dan jarak
  dari dinding ± 60 cm, biji kakao dapat disimpan ± 3 bulan.


Daftar Pustaka