Tebu (Saccharum
officinarum L.) merupakan tanaman penting yang bernilai ekonomi
tinggi, dipakai sebagai bahan baku utama penghasil gula pasir. Pemerintah telah
mencanangkan swasembada gula pada tahun 2014. Untuk mencapai sasaran
swasembada, salah satu faktor penting adalah perluasan areal. Yang dimaksud
dengan kultur jaringan adalah kegiatan laboratories untuk menumbuhkan tanaman
pada media agar-agar yang pada periode selanjutnya akan menjadi individu baru
yang dapat ditanam di lapang.
a. Tahapan kegiatan kultur jaringan
1. Pembuatan media
Media tanam yang dibuat adalah media MS I dan MS II. Perbedaan utama antara MS I
dan II adalah :
MS I → Sucrosa; 2,4 D; digunakan untuk media pembentukan kallus; ± 15 cc.
MS II → Gula pasir; IAA; digunakan untuk media differensiasi planlets; ± 25 cc.
2. Pengambilan pucukan
Dari pucukan, ruas paling bawah yang diambil.
Gambar 10. Pucukan
3.Pengelupasan pucukan
Pengelupasan pucukan bertujuan untuk mempermudah pengambilan dan pemotongan
ekplant. ± 20 cm dari ruas terakhir.
Gambar 11. Pengelupasan pucukan
4.Pemotongan ekplant
Pucuk tebu yang berumur 5 bulan dipotong-potong diatas titik tumbuhnya dengan ukuran
0,5 cm.
Gambar 12. Pemotongan ekplant
5. Penanaman pucukan (ekplant)
Penanaman
pucuk tebu yang telah dipotong-potong ke dalam media MS I. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan kallus. Kallus adalah sel yang tumbuh dari
irisan pucuk
(ekplant). Kallus yang didapat merupakan bahan tanam pada
tahap defferensiasi. Waktu
untuk menumbuhkan kallus berkisar 1,5 – 2
bulan.
Gambar 13. Kallus
6. Penanaman kallus (differensiasi)
Tujuannya
adalah untuk mendapatkan individu tanaman dari hasil penanaman kallus.
Kallus
yang didapat dikeluarkan dari tabung MS I dan dipilih yang baik
dan segar kemudian
dipotong kecil-kecil selanjutnya ditanam pada media
MS II. Pada media ini akan diperoleh
individu – 2 tanaman lengkapa
dengan akarnya. Waktu yang diperlukan pada MS II berkisar
3 – 4 bulan.
(a) split planlets umur 1 bulan dan (b) plantlets umur 3 bulan
Gambar 14. Differensiasi
7. Aklimatisasi I
Yang
dimaksud aklimatisasi ialah penanaman individu tanaman yang diperoleh
dari MS II
ke media tanah (pasir : tanah : BO = 1 : 1 : 1) yang sudah
disterilkan dan ditempatkan di
green house. Tujuan dari
aklimatisasi adalah untuk mengadaptasikan tanaman dari
lingkungan steril
ke lingkungan alam bebas. Waktu untuk mengadaptasikan tanaman
berkisar 1
– 2 bulan. Sebelum diaklimatisasi tanaman dari MS II dipotong daun dan
akar,
direndam dalam larutan yetin (antiseptik). Setelah ditanam,
kemudian disiram dan ditutup,
setelah 5 hari tutup dibuka. Perawatan di
bedengan antara lain :
- Penyiraman → sesuai dengan kondisi tanah setiap harinya.
- Pemupukan I → Za dengan dosis 1 sdm untuk 1 gembor
(2 bedengan) pada umur 7 hst.
- Pendangiran → umur 14 hst.
- Pemupukan II → Za dengan dosis 2 sdm untuk 1 gembor
(2 bedengan) pada umur 14 hst.
- Pupuk daun → 15 cc / 1 l air. Pada umur 21 hst.
Gambar 15. Aklimatisasi
8. Penanaman di polibag (aklimatisasi II )
Dimaksudkan
untuk memisahkan masing-masing individu tanaman ke polibag yang telah
diisi dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk organik, waktu untuk
menumbuhkan tanaman sampai dengan siap ditanam di kebun berkisar 2 – 3
bulan.
1 leng (8m) diperlukan 27 polibag dengan jarak tanam 30 cm.
1 Ha = 950 leng
Maka 1 Ha diperlukan 27 x 950 = 25.650 polibag
Gambar 16. Penanaman polibag di kebun
b. Manfaat kultur jaringan
Dengan
berhasilnya teknik kultur jaringan tebu dan diterapkan dalam praktek
maka beberapa keuntungan yang diperoleh antara lain :
· Tumbuhan yang dihasilkan secara genetik adalah sama dengan induknya.
· Dapat menghasilkan keturunan dalam jumlah yang lebih banyak
1 pucuk → 10 potong ekplant
1 potong → 15 tabung; jika disubkultur dapat menjadi 40 tabung
1 tabung plantletss → displit bisa menjadi 7 tabung plantletss baru
Maka 1 pucukan dapat menjadi
40 x 7 x 10 = 2800 tabung;
Kontaminasi 10% = maka 2800 – 280 = 2580 tabung; 1 tabung berisi 2 – 3 tanaman.
· Memuliakan kemampuan produksi bibit yang mengalami tekanan penyakit sistemik.
· Cepat dari sumber yang terbatas.
· Bibit yang dihasilkan sehat dan bebas dari penyakit.
· Dapat dilakukan setiap saat, tidak tergantung musim.
· Dapat menyediakan bibit dalam lahan yang terbatas
http://mico0355.webs.com/apps/blog/show/14466074-kultur-jaringan-tanaman-tebu